Search This Blog

Tuesday, June 23, 2009

BAB I

PENDAHULUAN

Setelah psikologi berdiri sendiri, lambat laun para ahli psikologi memgembangkan sistematika dan metode-metodenya sendiri yang berbeda satu sama lain. Dengan demikian, timbul apa yang disebut aliran-aliran dalam psikologi.

Sejak dahulu aliran-aliran itu sangat penting artinya untuk membina semangat para ahli dalam berkompetisi mendapatkan penemuan-penemuan baru dan saling memberikan kritik dan koreksi terhadap aliran-aliran lainnya. Aliran-aliran itu mengajukan teorinya masing-masing dan banyak diantaranya menjadi dasar dari teori-teori psikologi modern masa kini. Beberapa aliran yang terkemuka dengan teorinya masing-masing akan dikemukakan didalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

PRINSIP DAN KARAKTERISTIK BEBERAPA ALIRAN

DALAM PSIKOLOGI

1. Aliran Psikologi Gestalt

Istilah gestalt sukar diterjemahkan kedalam bahasa lain. Dalam bahasa Inggris berarti form, shape, configuration, whole dan dalam bahasa Indonesia berarti bentuk, keseluruhan, esensi, totalitas, hal, peristiwa, dan hakikat. Aliran ini pun merupakan protes terhadap pandangan elementaristis dan metode kerjanya menganalisis unsur-unsur kejiwaan. Menurut aliran gestalt, yang utama bukanlah elemen tetapi keseluruhan. Kesadaran dan jiwa manusia tiadak mungkin dianalisis ke dalam elemen-elemen. Gejala kejiwaan harus dipelajari sebagai suatu keseluruhan atau unsurnya. Keselurahan itu lebih dahulu ditanggapi dari bagian-bagiannya, dan bagian-bagian itu harus memperoleh makna dalam keseluruhan. Arti atau makna gestalt bergantung ppada unsur-unsurnya dan sebaliknya arti unsur-unsur itu bergantung pula pada gestalt.

· Psikologi Gestalt berpendapat bahwa :

- Keseluruhan itu bukan hanya sekedar jumlah dari bagian

- Keseluruhan itu timbul terlebih dahulu daripada bagian.

Ilmu Jiwa Gestalt

1) Bahwa dalam alat kejiwaan tidak terdapat jumlah unsur-unsur melainkan gestalt (keseluruhan).

2) Tiap-tiap bagian tidak berarti sama sekali, dan baru mempunyai arti kalau bersatu dalam hubungan kesatuan. Tiap bentuk tertentu dari kesatuan itu disebut Gestalt.

Pemuka aliran gestalt, antara lain Max Wertheimer (1880-1943), Kurt Koffka (1886-1941), dan Wolfgang Kohler (1887-1967).

2. Aliran Psikonalisis

Aliran ini muncul pada permulaan tahun1900. Kemajuan-kemajuan pada bidang psikologis medis dan praktek-praktek yang dilanjutkan oleh aliran-aliran hyponsis permulaan, mendorong berkembangnya gerakan psikologis ini. Di bawah pimpinan Sigmund Freud, para psikonalisis menekankan adanya proses mental tak sadar. Freud adalah seorang dokter, psikiatris, dan neurolog yang menaruh perhatian besar pada pengertian dan pengobatan gangguan- gangguan mental. Ia sedikit sekali menaruh minat pada problem-problem tradisional psikologi akademis, seperti sensasi, persepsi, berpikir, dan kecerdasan. Karena itu, ia mengabaikan problem kecerdasan dan mengerahkan usahanya untuk memahami dan menerangkan apa yang diistilahkannya sebagai ketidaksadaran. Menurut Freud, hal ini tidak dapat dipelajari dengan metode introspeksi ataupun eksperimen laboratorium.

Menurut teori Freud, sumber utama konflik dan gangguan-ganguan mental terletak pada ketidaksadaran ini. Kerana itu, untuk mempelahjari gejala-gejala ini, Freud mengembangkan teknik psikoanalisis yNg sebaggian besar didasarkan atas interprestasi “arus pikiran pasien yang diasosiasikan secara bebas” dan analisis mimpi. Baik isi maupun metodenya merupakan sudut pandang yang radikal. Selama bertahun-tahun, pendekatan psikoianalisis ini mengalami berbagai tantangan dengan banyak modifikasi dan memperoleh banyak pendukung sampai banyak pula yang menentang.

· Obyek Psikoanalisis ialah alam ketidaksadaran. Pada alam tersebut tingkah laku manusia banyak ditentukan.

- Pada dasarnya struktur jiwa terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Super Ego atau Das Uber lah yang berisikan berbagai macam nilai luhur, norma-norma (dapat diibaratkan sebagai tanda-tanda lalu lintas).

2. Ego atau Das leh, yang berisikan kesadaran yang berfungsi menjaga keseimbangan antar keadaan masyarakat (dapat diibaratkan sebagai joki atau penunggang kuda).

3. Id atau Das Es, yang berisikan nafsu-nafsu yang selalu memuaskan keinginan (dapat diibaratkan sebagai kuda). Joki akan selamat mengendalikan kudanya kalau ia ingat dan mengikuti peraturan lalu lintas yang ada.

3. Aliran Behaviourisme

Aliran ini mengemukakan bahwa onbyek psikologi hanyalah perilaku yang kelihatan nyata dan menolak pendapat sarjana psikologi lain yang mempelejari tingkah laku yang tidak nampak dari luar. Peletak dasar aliran ini ialah Petrovich Pavlov (1849-1936) dan William McDougall (1871-1938).

Pavlov adalah seorang sarjana ilmu faal yang fanatik dan sangat anti terhadap psikologi yang dianggap kurang ilmiah. Ia mempunyai peran penting dalam psikologi behaviourisme karena studinya mengenai refleks didasari aliran ini. Ia terkenal dengan eksperimen mengenai refleks bersyarat atau refleks terkondisi yang segala aktivitas kejiwaan pada hakikatnya tidak lain daripada rangkaian refleks. W. Mc Dougall peletak dasar lainnya pada lairan behaviourisme, terkenal dengan teori instinknya. Menurutnya, instink adalah kecenderungan bertingkah laku tertentu dalam situasi tertentu sebagai hasil pembawaan sejak lahir dan tidak dipelajari sebelumnya. Semua tingkah laku manusia dapat dikembalikan pada instink yang mendasarinya, misalnya: emosi takut dasarnya adalah instink melarikan diri;emosi heran dasarnya adalah instink ingin tahu, dan emosi kasih sayang dasarnya adalah instink orang tua (parental instinct). Pendiri behaviourisme ialah John Broades Wasto (1878-1958), yang berpendapat bahwa psikologi harus menjadi ilmu yang objektif dalam arti harus dipelajari sebagaimana mempelajari ilmu pasti atau ilmi alam. Oleh karena itu, ia tidak mengakui adanya kesadaran yang dapat diteliti melalui metode introspeksi yang dianggap tidak objektif dan tidak ilmiah.

  1. Ciri-ciri utama aliran Behaviourisme

1) Aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadarannya, melainkan hanya mengamati perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan. Pengalaman-pengalaman batin dikesampingkan. Dan hanya perubahan dan gerak-gerik pada badan sajalah yang dipelajari. Maka sering dikatakan bahwa Behaviourisme adalah ilmu jiwa tanpa jiwa.

2) Segal macam perbuatan dikembalikan kepada refleks. Behaviourisme mencari unsur-unsur yang paling sederhana yakni perbuatan-perbuatan bukan kesadaran, yang dinamakan refleks. Refleks adalah reaksi yang tidak disadari terhadap suatu perangsang. Manusia dianggap suatu kompleks refleks atau suatu mesin reaksi.

3) Behaviourisme berpendapat bahwa pada waktu dilahirkan semua orang adalah sama. Menurut Behaviourisme pendidikan adalah maha kuasa. Manusia hanya makhluk yang berkembang karena kebiasaan-kebiasaan, dan pendidikan dapat mempengaruhi refleks sekehendak hatinya.

Prinsip-prinsip Psikologi Behaviourisme ialah :

1. Obyek psikologi adalah tingkah laku.

2. Semua bentuk tingkah laku dikembalikan kepada refleks.

3. Mementingkan pembentukan kebiasaan.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Didalam Psikologi, terdapat beberapa aliran, diantaranya :

1. Aliran Psikologi Gestalt

Aliran ini adalah aliran yang mendasarkan penyelidikannya atas dasar adanya suatu Gestalt di dalam jiwa yang dipelopori oleh Ch. Von Ehrenfels.

2. Aliran Psikonalisis

Aliran ini adalah aliran yang mendasarkan penyelidikannya kepada ketidaksadaran. Tokoh yang terkenal didalam ilmu jiwa ini adalah Sigmund Freud.

3. Aliran Behaviourisme

Ialah ilmu jiwa yang mendasarkan penyelidikannya atas dasar pendapat bahwa jiwa itu tidak ada. Yang ada hanya tingkah laku yang dapat kita amati dari luar dengan indera. Pelopornya ialah Petrovich Pavlov dan William Mc Dougall.

DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, Ahmad, Psikologi Umum, Bandung;Pustaka Setia, 2008.

Abu Ahmadi H. Drs, Psikologi Umum, Rineka Cipta, Jakarta,2003.

Sujanto, Agus. Drs, Psikologi Umum, Bumi Aksara, Jakarta, 1991.






PRINSIP DAN KARAKTERISTIK

BEBERAPA ALIRAN DALAM PSIKOLOGI





KATA PENGENTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan petunjuk-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Salawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta para sahabat dan keluarga beliau yang telah membimbing umat dari jalan gelap gulita menuju ke jalan yang terang benderang bercahayakan iman, islam, dan ihsan.

Penulis menyadari dalam penyusunan Tugas Berstruktur ini masih kurang sempurna sehingga masih jauh dari apa yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran-saran dan kritik dari bapak pembimbing selaku dosen pengasuh mata kuliah ini .

Semoga makalah ini ada manfaatnya dan semoga Allah SWT selalu memberkati kita semua. Amin.

Banjarmasin, Mei 2009

Penulis



i


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

1. Aliran Psikologi Gestalt .................................................................. 2

2. Aliran Psikoanalisis ........................................................................ 3

3. Aliran Behaviourisme .................................................................... 4

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN..................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment